Senin, 05 Desember 2011

kantuk

Rasa kantuk yang aku tahan ini sungguh luar biasa. Sepertimya aku sudah tidak mampu menahannya, kopi dan sebungkus kacang telah habis ludes hingga aku merasa rasa pahitnya masih menemel di sela-sela gigiku. Sungguh luar biasa, aku tak mampu menahan rasa kantuk ini. Tapi aku harus tetap membuka mataku, menyadarkan kesadaranku. Ini adalah caraku menghadapi malam ini, malam yang seharusnya menjadi istimewa buat diriku, malam yang seharusnya aku isi dengan tawa dan senyum bahagia. Semua itu seperti lenyap karena rasa kantuk yang tidak tertahankan ini. Sudah banyak usaha yang aku lakukan unutk melawan kantuk ini, yah minum kopi, makan kacang, minum air putih bahkan mengganjal mataku dengan tusuk gigi. Sungguh sial aku masih merasakan kantuk ini. Hah! hilanglah kau kantuk! Hilang! Satu malam ini saja aku ingin membuka mataku hingga pagi menjelang, satu malam saja aku ingin menikmati malam ini. Hilnglah kau kantuk! Kau tidak boleh menjadi bumerang bagi diriku malam ini. Ini malam yang besar, ini malam yang luar basa, jika aku menutup mataku atau bahakn berkedip sedikit saja maka aku akan kehilangan momen yang berharga malam ini. Aku mohon tetaplah terbuka mataku, jangan terpejam. Kini aku bangkit dari dudukku, melakukan peregangan, yah katany ini mampu menghilangkan rasa kantuk. Aku melakukan lompat-lompat, lompat jongkok, meregangkan otot-otot muka, mengayunkan kedua tangan, menggoyang-goyangkan kedua kaki. Hah! hilanglah kau kantuk!.

Tidak ada komentar: