Minggu, 26 Februari 2012

Tribute To My Beloved Band Evanescence (2)

Bermula dari sebuah kisah seorang anak abg yang tergila-gila dengan lagu Bring Me To Life dari Evanescence. Lagu yang tidak begitu lazim di tenlinganya tapi ia menjadi begitu menyukainya sejak pertama kali mendengarkannya. Semenjak itu ia menjadi begitu tergila-gila dengan suara Amy Lee yang tidak biasa, unik, aneh, seram tapi begitu indah. Aaaahhh...... perpaduan yang sulit untuk dijelaskan. Cinta mungkin itu namanya. Cinta yang besar untuk band rock gothic yang pertama kali ia suka. Orang-orang dilingkungannya tidak begitu menyukai anak ini meyetel lagu-lagu Evanescence, mereka menganggap lagu yang dinyanyikan begitu aneh, gelap, lagunya bukan orang islam. Aaaaahhh,,, sayangnya anak ini tidak pernah sedikitpun mendengarkan omongan orang-orang tersebut, ia tidak mau perduli bahkan. Lagu-lagu Evanescence di album Fallen, mulai dari Bring Me To Life, Going Under, Hello, My immortal, Imaginary, Tourniquet, Taking Over Me, semua lagu di album Fallen mengiringi perkembangan remaja ini. Lalu pada tahun 2006 Evanescence kembali mengeluarkan album terbaru The Open Door, album yang terdiri dari Call Me When You're Sober, Litihum, Nine Clouds, Your Star, Weight of The World, dll. Ia merasa begitu sesak, ia tidak mampu membeli kaset album kedua Evanescence, rasanya setiap kali ia mendengar stasiun radio memutar Call Me When You're Sober, rasa sesak begitu menusuk, ia ingin, ingin sekali memiliki album tersebut. Lalu tepat di hari ultahnya seorang sahabat baik menghadiahkannya kaset album kedua Evanescence, ia benar-benar merasa dunia begitu indah, ia benar-benar tidak menyangka, hal tersebut terjadi.

Kini anak tersebut telah tumbuh dewasa, ia telah menjadi mahasiswa, bahkan mahasiswa tingkat akhir. Awal Januari ia mendapat kabar bahwa Evanescence akan menggelar konser di Jakarta, aaahhhh.... ia begitu senang, senang yang tiada tara. Bagaimana tidak 9 tahun ia menunggu Evanescence akan menggelar konser di Jakarta. Dan sekarang impian tersebut terwujud. Tapi, sungguh sayang begitu sayang, ia tak mampu membeli tiket konser oohhh,, harganya terlalu mahal. hahahahaha,,,, apalagi buat ukurannya yang membiayai kuliah sendiri. Dan sebagai mahasiswa tingkat akhir ia mempertimbangkan biaya skripsi yang akan ia keluarkan pasti begitu banyak. Maka ia memtuskan untuk tidak menonton konser Evanescence. Hatinya terasa diiris-iris, terasa begitu sakit. Tapi realita (finansial) tidak selamanya mampu memenuhi hasrat hati yang telah terpendam selama 9 tahun. Oke, pada akhirnya ia meyakinkan diri untuk memilih idealismenya yaitu memilih mengalokasikan uangnya untuk skripsi alih-alih untuk menonton konser Evanescence..

Hari terus berjalan, hingga akhirnya hampir mendekat tanggal 25 Pebruari 2012, dimana tanggal ini adalah konser Evanescence akan digelar di Jakarta. Hatinya benar-benar begitu menggelora, dilema, galau, bimbang, bingung,, keinginannya untuk menonton konser Evanescence menjadi begitu besar, iri super iri, ia benar-benar ingin bernyanyi bersama Amy Lee dan ribuan penonton lainnya. Ia benar-benar ingin melompat-lompat menyanyikan Imaginary, Going Under, Call Me When You're Sober, ia benar-benar ingin merasakan hiruk pikuk keramaian orang-orang yang juga mencintai Evanescence. Ahhhh, ia benar-benar dilema, moodnya sering berubah hampir menjadi jelek tepatnya. Moodnya tidak karuan detik-detik menjelang tanggal 25 Pebruari... Ia benar-benar merasa seperti orang gila yang merencanakan untuk menyelundup saja ke dalam lokasi konser nanti, entah menyamar menjadi OB, Cleaning Service atau apapun, yang jelas ia ingin melihat konser Evanescence. Iseng punya iseng ia mengikuti beberapa kuis untuk mendapatkan tiket Evanescence. Entah sudah berapa kuis yang ia ikuti, ia selalu gagal, ini benar-benar membuatnya frustasi, stres, entah harus bagaimana menggambarkan kondisi hatinya. Namun, kegagalan-kegagalan yang ia peroleh membuatnya terus berpacu, walau sebenarnya rasa stres terus mendera. Hingga akhirnya pada tanggal 23 Pebruari 2012 ia mendapatkan pengumuman bahwa ia memperoleh tiket konser Evanescence secara gratis. Huuuuaaaa.... ia tidak mampu berkata apa-apa, ia benar-benar hanya terdiam ketika membaca mention dari akun twitter yang mengadakan kuis tersebut. Bahkan tersenyum pun tidak ia lakukan. Ia hanya terdiam. Gilak! Ia tidak percaya.


Malam itu, setelah pengumuman tersebut. Ia benar-benar tidak mampu tidur. Ia benar-benar dibuat gilak. Ahhhh ia benar-benar merasa seperti mimpi, ini seperti khayalan. Kemudian datanglah hari H, yakni 25 pebruari 2012, yah... ia benar-benar merasa deg-degan luar biasa, benar-benar merasa apa benar ia akan melihat Amy Lee secara langsung? Pukul 10.30 ia meninggalkan rumah, karena ia harus mengambil tiket gratisannya ini sebelum jam 1 di Parkir Timur PRJ. Yup, Ia sampai pukul 12 siang. Kemudian menuju loket tiket box dan ia memperoleh tiket tersebut. Senyum bahagia, sumringah entah mau seperti apa, entah bagaimana, entah mau apa... Ahhhh ia begitu bahagia.....


Ia mendapatkannya!
Pukul 7 malam ia memasuki gate B, lalu menuju pintu masuk Festival B. Berdiri seorang diri diantara ratusan orang yang belum ia kenal, deg-degan? Ia tentu saja, bahagia? tidak usah ditanya. Namun sebelum menjelang Evanescence tampil para penonton di Festival B dipindahkan ke Festival A, ini semacam mukjizat! :D



Pukul 20.30 konser pun dimulai, Amy Lee menyanyikan lagu What You Want. Ini single pertamanya di album ketiga. Kemudian disusul dengan Going Under. Malam yang benar-benar luar biasa. Ia tidak lagi merasa deg-degan ketika ia mulai larut dengan lantunan lagu yang dibawakan Amy Lee. The Other Side, Weight of The World, My Last Breath, Lost in Paradise, My Heart Is Broken, Lithium, Sick, Call Me When You're Sober, ImaginaryBring Me To Life lagu-lagu yang dibawakan oleh Amy lee. Ia bergoyang, teriak, angkat tangan, menunduk, menangis, entah ia merasa begitu lepas, padahal ia hanya seorang diri, tapi ia tidak perduli, ia mengikuti hampir semua lagu yang dibawakan oleh  Amy Lee.  Dan sebagai penutup Amy Lee menyanyikan My Immortal, secara serentak semua mengikutinya, dengan syahdu, hangat, gelap, kelam tapi begitu indah. Itu kesan yang ia miliki. Malam yang mungkin sebenarnya tak mampu ia ungkapkan dengan kata-kata.

Untuk Evanescence terimakasih sudah datang ke Jakarta, terimakasih sudah mengisi hari-hari saya selama 9 tahun ini, sekali lagi, kamu akan mengisi hari-hari saya selanjutnya. Maka kembali lagi ke Jakarta, SEGERA! :D

Tidak ada komentar: